Media Grafis, termasuk “media visual” yang berfungsi menyalurkan pesan dari “sumber pesan” ke “penerima pesan”. Saluran yang digunakan adalan mengutamakan “indera penglihatan” [visual]. Agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien, maka :
a. simbol komunikasi yang digunakan adalah “simbol visual”.
b. simbol-simbol pesan yang dituangkan “perlu dipahami” terlebih dahulu.
Secara khusus, dapat dikatakan bahwa grafis sebagai media pembelajaran berfungsi untuk :
a. menarik perhatian,
b. memperjelas sajian ide,
c. mengilustrasikan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak divisualisasikan,
d. media grafis, sederhana dan mudah pembuatannya, dan
e. termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.
Media grafis, banyak sekali jenisnya, beberapa di antaranya sebagai berikut :
1. Gambar atau Foto
Gambar atau foto merupakan media yang paling umum digunakan orang, karena media ini :
a. mudah dimengerti dan dapat dinikmati,
b. mudah didapatkan dan dijumpai di mana-mana.
c. banyak “memberikan penjelasan” bila dibandingkan dengan “verbal”
Perbedaan antara media gambar atau foto dengan verbal adalah, sebagai berikut :
1] media gambar atau foto, mengvisualkan apa adanya secara detail,
2] verbal [kata-kata], kelemahannya terletak pada keterbatasan daya ingat dalam bercerita dan menjelaskan, sehingga mungkin ada hal-hal yang tercecer atau terlupakan dalam menyampaikan pesan.
Sebagai contoh: pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan menggunakan gambar pada pembahasan thaharah, yaitu tatacara akan masuk WC dengan membaca doa. Penyajian pelajaran dengan menggunakan gambar tentu merupakan daya tarik tersendiri bagi “pembelajar”. Penyajian materi pelajaran dengan menggunakan gambar atau foto harus sesuai dengan: [1] materi pelajaran yang diajarkan, dan [2] tujuan yang diinginkan.
Penggunaan gambar dalam proses pembelajaran sangat tergantung pada kreasi dan inisiatif pengajar itu sendiri, asalkan gambar dan foto tersebut dari sisi seni bagus dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tetapi perlu diketahui bahwa bagus dan baiknya suatu media pengjaran, tentu memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan media gambar atau foto, sebagai berikut :
a. Kelebihan Gambar atau Foto
Kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1] Gambar atau foto, sifatnya konkrit, lebih realis menunjukan pada pokok masalah bila dibandingkan dengan verbal semata.
2] Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu, artinya tidak semua benda, objek, peristiwa dapat dibawa ke kelas, maka pembelajar
dapat dibawa keobjek atau diciptakan dengan membuat gambar atau foto benda tersebut.
3] Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan panca indera. Misalnya, binatang bersel satu tak mungkin dilihat dengan mata telanjang, tetapi dengan miskroskop. Apalia tidak menggunakan miskroskop, maka dapat direkayasa dengan bentuk gambar atau foto.
4] Memperjelas suatu sajian masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.
5] Media ini, lebih murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus .
Jadi, penggunaan media gambar atau foto dalam proses pembelajaran sangat tergantung pada kreasi dan inisiatif pengajar.
Asalkan gambar atau foto tersebut dilihat dari “sisi seni baik” dan juga sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tetapi, media gambar atau foto juga memiliki kelemahan.
b. Kelemahan Media Gambar atau Foto
1] lebih menekankan pada per-sepsi indera mata.
2] benda terlalu kompleks, kurang efektif untuk pembelajaran.
3] ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Jadi, media gambar atau foto yang baik sebagai media pengajaan, harus memenuhi lima syarat, yaitu :
1] Harus autentik, artinya gambar haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti apa adanya atau sesuai dengan benda aslinya.
2] Sederhana, komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan point-point pokok dalam gambar.
3] Ukurannya relatif, tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan. Gambar atau foto, harus menampilkan suatu benda atau objek yang telah dikenal “pembelajar” dan sifatnya aktual. Umpamanya, objek atau peristiwa yang belum dikenal “pembelajar” ditampilkan dalam gambar atau foto, “pembelajar” akan sulit membayangkan benda atau objek tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, hendaklah dalam gambar atau foto terdapat sesuatu yang telah dikenal “pembelajar” sehingga dapat membantunya membayangkan gambar tersebut.
4] Gambar atau foto harus mengan-dung unsur gerak dan perbuatan. Artinya, gambar atau foto yang baik tidaklah menunjukkan suatu objek atau kejadian dalam “keadaan diam”, tetapi mem-perlihatkan suatu aktivitas, kegiatan, atau perbuatan tentu. Untuk itu, bagi pengajar yang akan menggunakan gambar atau foto untuk menjelaskan materi pembelajaran, pilihlah gambar atau foto yang mengandung suatu aktivitas, gerakan, atau suatu perbuatan.
5] Gambar atau foto yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mungkin saja, gambar atau foto hasil karya pembelajar,
seringkali lebih baik, walaupun dari segi mutunya kurang baik. Maka untuk gambar atau foto yang baik sebagai media pembelajaran, hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai .
Jadi, media gambar yang baik dari sudut seni, belum tentu sesuai untuk mendukung tujuan pem-belajaran. Media gambar yang bagus adalah dari “sudut seni bagus” dan sesuai dengan “tujuan pembelajaran”. Terkadang sebuah gambar dari sudut seni bagus, tetapi tidak sesuai untuk tujuan pembelajaran Pendidikan agama Islam. Lebih tepat untuk tujuan pembelajaran yang lain. Maka dapat dikatakan bahwa suatu disain gambar, dikatakan bagus dari sudut seni, belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Jadi gambar yang dapat ddigunakan dalam pembelajaran adalah “gambar dari sudut seni bagus”, “sesuai dengan materi pelajaran, dan mendukung atau untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
2. Media Sketsa
Sketsa, adalah gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok tanpa detail . Maka dalam meng-gunakan sketsa, pengajar dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk gambar sederhana atau draf kasar tersebut yang dapat digunakan dalam suatu proses pembelajaran.
a. Manfaat Sketsa
Manfaat sketsa sebagai media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
2] menarik perhatian pembelajar,
3] menghindari banyak verbalisme,
4] memperjelas sajian pesan kepada “pembelajar”,
5] harganya cukup murah, dan
6] media ini dapat dibuat langsung oleh pengajar pada saat menerangkan di depan kelas .
b. Penggunaan Sketsa dalam Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran, pengajar dapat menjelaskan sesuatu secara lisan atau verbal. Apabila pengajar ingin penjelasannya lebih jelas dan dapat menarik perhatian pembelajar, sebaiknya pengajar menunjukkan benda-benda sebenarnya. Tetapi apabila pengajar tidak dapat menunjukkan benda-benda yang sebenarnya, dapat menunjukkan gambar atau foto dari benda-benda sebenarnya, tetapi langkah ini memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak.
Pilihan menggunakan sketsa, adalah merupakan alternatif yang menguntungkan dalam suatu proses pembelajaran. Selain dapat dibuat pengajar sendiri secara langsung dan cepat. Pengajar juga sambil membuat dan kemudian menjelaskan pelajaran.
3. Diagram atau Skema
Diagram atau skema adalah gambar sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis . Diagram atau skema, menggunakan garis-garis dan simbol-simbol yang menggambarkan struktur dari objek secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antara komponennya atau sifat-sifat dari suatu proses yang disajikan .
a. Isi Diagram atau skema
Diagaram atau skema sebagai media, pada umumnya berisi hal-hal sebagai berikut :
1] petunjuk-petunjuk suatu masalah,
2] dapat menyederhanakan hal-hal yang kompleks,
3] dapat memperjelas penyajian pesan,
4] diagram yang baik adalah sangat sederhana, hanya memuat bagian-bagian terpenting yang dapat diperlihatkan.
b. Ciri Diagram atau skema
Beberapa ciri diagram atau skema sebagai media yang perlu diketahui, sebagai berikut :
1] Diagram bersifat simbolik, abstrak dan kadang-kadang sulit dimengerti.
2] Untuk membaca diagram harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan.
3] Walaupun sulit dimengerti, tetapi sifatnya yang padat, dan dapat memperjelas arti.
Selain itu, diagram atau skema yang baik, sebagai media pembelajaran, adalah :
1] benar, digambar rapi, diberi titel, label, dan penjelasan-penjelasan yang perlu.
2] cukup besar dan ditempatkan secara strategis, dan
3] penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah .
Perlu diperhatikan bahwa media diagram atau skema, haruslah terpusat pada “gagasan pokok” serta menghilangkan bagian-bagian yang tidak penting.
4. Bagan atau Chart
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara verbal. Bagan atau chart, juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi .
Bagan atau Chart adalah gambaran suatu situasi atau suatu proses yang dibuat dengan “garis gambar”, dan “tulisan”. Bagan juga termasuk kategori media grafis dengan bentuknya bermacam-macam, diantaranya : [1] bagan pohon, [2] bagan arus, [3] bagan organisasi, [4] bagan proses, dsb. Bagan atau chart, digunakan untuk menjelaskan bagaimana sesuatu itu berproses.
a. Tujuan Pembuatan Bagan
Tujuan, pembuatan bagan atau chart untuk digunakan dalam proses pembelajaran, adalah :
1] Menerangkan suatu situasi, suatu proses secara simbolik dengan menggunakan garis-garis, gambar-gambar, dan tulisan.
2] Menerangkan bermacam-macam keterangan menjadi satu.
3] Memberi gambaran tentang hubungan antara sesuatu keadaan dengan keadaan lain secara simbolis di dalam suatu situasi.
b. Bahan, alat yang dibutuhkan untuk pembuatan bagan
Bahan serta alat yang diperlukan dan cara pembuatan bagan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut : [1] Sediakan kertas berukuran luas dan cukup tebal yang akan dipergunakan untuk membuat gambar berujud bagan. [2] Sediakan gambar yang berujud bagan dengan ukuran kecil yang akan dilukis pada kertas tersebut, misalnya: gambar yang berujud bagan skematis. [3] Sediakan pensil dan alat tulis lainnya dan apabila diperlukan disediakan kertas atau tripleks untuk menemperlkan bagan yang telah dilukis. [4] Membuat gambar yang berujud bagan pada kertas yang ukurannya besar. [5] Apabila diperlukan memberi warna pada bagian-bagian dari bagan dan dilekatkan pada kertas.
c. Penggunaan Bagan atau Chart dalam Proses Pembelajaran
Bagan dapat digunakan untuk bermacam-macam bidang studi. Suatu bahan pelajaran dapat memilih dan menggunakan suatu macam bagan atau chart yang tentu sesuai dengan bahan pelajaran dan tujuan pembelajaran. Maka, penggunaan bagan untuk suatu bahan pelajaran, dapat memberikan keterangan lebih jelas bila dibandingkan dengan bahan pelajaran yang diuraikan dengan bentuk verbal atau kata-kata.
Bagan atau chart, termasuk media visual yang memiliki fungsi pokok, yaitu :
1] sajian atau menyampaikan ide-ide dan konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis, verbal atau lisan secara visual,
2] memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu materi pelajaran yang disajikan,
3] pesan yang akan disampaikan, biasanya berupa :
a] ringkasan visual suatu proses,
b] perkembangan atau hubungan-hubungan penting,
d] di dalam bagan, seringkali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti : gambar, diagram, kartun, atau lambing-lambang verbal.
e] hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bagan atau chart adalah :
[1] dapat dimengerti pembelajar,
[2] sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit,
[3] dapat diganti pada waktu-waktu tertentu,
[4] up to date
[5] tidak kehilangan daya tariknya .
Ada beberapa jenis bagan atau chart, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : [1] bagan yang menyajikan isi pesan secara bertahap, dan [2] bagan yang menyajikan data yang banyak dan dapat disajikan sekaligus.
Sering kali pembelajar bingung bila dihadapkan pada data yang banyak sekaligus. Maka untuk menghindari kebingungan pembelajar, pakai-lah bagan atau chart yang dapat menyajikan pesan secara bertahap. Contoh Bagan atau Chart yang bersifat menunda penyampaian pesan antara lain :
1] Bagan balikan [flip chart ]
2] Bagan tertutup [hiden chart ].
Bagan tertutup [hiden chart ] atau disebut juga strip chart. Pesan yang akan disampaikan dengan menggunakan bagan ini ditutup dengan potongan kertas yang mudah dilepas. Bentuk bagan ini selain mudah juga menarik perhatian pem-belajar.
Penggunaan media bagan tertutup dalam proses pem-belajaran di kelas, memiliki beberapa manfaat, diantara-nya adalah :
a. Penyajian bahan secara bertahap.
b. Mengurangi tingkat kebingungan “pembelajar”.
c. Penyajian satu persatu
d. Menarik perhatian
e. Efektif dan efesien.
Penyajian pesan lewat bagan tertutup dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
1] bagan tertutup dengan model membuka satu per-satu isi pesan yang ditutupi, baik dari sisi kiri maupun kanan, dan
2] bagan tertutup dengan model menarik potongan kertas dari sisi kiri atau kanan bagan satu persatu isi pesan yang disampaikan.
Selain bagan atau chart yang disebutkan di atas, pengajar perlu mengenal beberapa macam bentuk bagan atau chart yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu :
1] Media Bagan Pohon [Tree Chart]
Bagan pohon, ibarat sebatang pohon, tumbuh dengan cabang-cabang dan ranting-ranting di mana bergantungan buah-buahan .
Bentuk bagan pohon dibuat seperti pohon yang terdiri dari batang, cabang, ranting, dan kemudian cabang-cabang serta ranting pohon tersebut yang dapat menggambarkan perkem-bangan serta hubungan suatu masalah.
Bagan Pohon, biasanya dipa-kai untuk menunjukkan : [a] sifat suatu masalah, [b] komposisi, [c] hubungan antara kelas dan keturunan, [d] hubungan antara suatu masalah, [e] silsilah, dll.
Contoh Bagan Pohon ini, dapat dikembangkan dalam bentuk yang lain, seperti struktur organisasi dan manajemen suatu organisasi, dan lain-lain.
2] Media Bagan Arus [ Flow Chart ]
Menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggungjawab, hubungan kerja antara berbagai bagian atau seksi sutau organisasi atau menuangkan suatu ide yang divisualisasikan dengan model “bagan arus”. Tanda panah sering kali digunakan untuk menggambarkan arah arus suatu hubungan atau proses.
Bagan arus ini, “mudah dibuat” dengan menggunakan bantuan komputer. Sajian ide atau gagasan dengan menggunakan bagan arus, dapat menarik perhatian pembelajar.
Bagan arus sering-kali menggunakan tanda panah untuk menggambar-kan arah araus sua-tu ide atau gagasan yang akan divisualisasi-kan.
Untuk membuat bagan arus, seorang pengajar terle-bih dahulu “harus memahami materi pelajaran” atau suatu
masalah yang akan dituangkan atau disajikan dalam bagan arus, dengan terlebih dahulu membuat “pokok materi” atau “ide-ide pokok” yang akan dituangkan pada bagan arus, sehingga memudahkannya untuk membuat bagan arus dari bahan pelajaran yang akan diajarkan atau suatu masalah yang akan disampaikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan, adalah : [1] bentuknya sederhana, [2] sajian ide atau gagasannya harus jelas, [3] ide yang dituangkan jangan membingungkan “pembelajar” atau penerima pesan, [4] materinya pokok-pokok saja dan tidak perlu detail, [5] sesuai dengan metode, [6] sesuai dengan tujuan pembelajaran, [7] perhatikan unsur keindahannya dan bila perlu menggunakan warna tertentu sebagai unsur penonjolan dari suatu sajian ide atau gagasan tersebut.
3] Media Bagan Garis Waktu [ Time Line Chart ]
Pesan-pesan atau bahan pelajaran disajikan dalam bentuk “bagan secara kronologi”, maka model bagan ini lebih bermanfaat untuk:
a. Gambaran hubungan antar peristiwa dan waktu
b. Pesan-pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis .
Misalnya : kita akan menunjukkan kapan suatu peristiwa sejarah itu dimulai dan kapan berakhir, serta peristiwa-peristiwa apa saja yang
terjadi terlebih dahulu dan peristiwa apa yang terja-di kemudian. Sajian tentang peristiwa-peristiwa tersebut dapat diperjelaskan dengan menggunakan bagan garis waktu.
Untuk membuat bagan Garis Waktu, seorang pengajar terlebih dahulu “harus memahami materi pelajaran” atau “suatu peris-tiwa yang terjadi” untuk dituangkan atau disajikan dalam Bagan Garis Waktu, dengan terlebih dahulu membuat “pokok materi” peristiwa yang terjadi, sehingga memudahkan untuk membuat bagan garis waktu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan, adalah : [1] bentuknya sederhana, [2] sajian peristiwa atau kejadian harus jelas, [3] peristiwa yang dituangkan jangan membingungkan “pembelajar”, [4] materinya pokok-pokok saja dan tidak perlu detail, [5] sesuai dengan metode, [6] sesuai dengan tujuan pembelajaran, [7] perhatikan unsur keindahannya dan bila perlu menggunakan warna tertentu sebagai unsur penonjolan dari suatu peristiwa yang penting.
5. Media Grafik [Graphs]
Media Grafik adalah Gambaran tentang suatu situasi atau suatu situasi atau suatu proses perkembangan dengan menggunakan deretan angka, garis-garis dan kata-kata yang berisikan suatu pengertian.
Grafik, penyajian data dalam bentuk angka, sehingga grafik termasuk media visual. Madia grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar dan untuk melengkapinya seringkali digunakan simbol-simbol verbal .
a. Tujuan Membuat Media Grafik
Tujuan umum membuat Grafik adalah untuk memperlihatkan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat dan sederhana. Jadi, bila sebuah grafik ruwet dan sulit dibaca berarti akan kehilangan manfaatnya yang berharga .
b. Fungsi Media Grafik
Fungsi media Grafik, untuk menggambarkan data dalam bentuk angka [data kuantitatif] secara teliti, dan juga menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Jadi, fungsi grafik, adalah:
1] menggambarkan data kuantitatif secara teliti.
2] menerangkan perkembangan atau perbandinga suatu obyek/ peristiwa saling berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan prinsip matematika dengan menggunakan data-data yang komporatif.
c. Manfaat Media Grafis
Grafik, merupakan media yang dapat menyajikan data dalam bentuk angka atau data kuantitatif. Beberapa manfaat atau kelebihan media grafik, adalah sebagai berikut :
1] Grafik, bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungannya.
2] Grafik dengan cepat, memudahkan dan memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah.
3] Penyajian data grafis, jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis. Maka, semakin ruwet data yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistik yang cepat dan sederhana .
Karena itu, konsep-konsep yang ruwet akan lebih efektif diperlihatkan, bila dituangkan ke dalam sebuah rangkaian grafik yang lebih sederhana dari pada grafik yang ruwet.
d. Prinsip membuat Media Grafik
Data statistik yang umum disajikan dalam beberapa jenis grafis. Pemakaiannya tidak menuntut keterampilan khusus, cukup dengan :
1] Memahami prinsip dasar pembuatan grafik, yakni sederhana, berisi hubungan data, dapat dibaca, dan dipahami. Grafik yang ruwet kadang-kadang diperlukan dalam menggambarkan berbagai factor untuk tujuan tertentu, seperti perekonomian. Maka grafik-grafik yang paling efektif adalah menyoroti suatu ide atau gagasan.
2] Prinsip-prinsip yang dipergunakan pada semua grafik adalah adanya perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh, membuat perbandingan jumlah jemaah haji tahun sebelum dan tahun berikutnya di suatu kecamatan atau membandingkan dengan kecamatan lain pada tahun yang sama. Dalam membuat grafik memerlukan data dan tanpa perbandingan atau hubungan yang memberikan arti, maka sedikit sekali gunanya di dalam menggambarkan statistik secara grafik.
3] Dalam pembuatan grafik yang baik adalah informasi dari jumlah yang persis harus ditunjukkan.
Pembuatan grafik dimaksudkan untuk bercerita dan sekaligus menggambarkan perbadingan, kecenderungan, serta hubungan Ada dua prinsip yang digunakan pada grafik gambar, yaitu :
1. Lambang-lambang bergambar hendaknya sudah menjelaskan sendiri.
2. Kuantitas biasanya diperlihatkan dengan sejumlah lambang beserta ukurannya.
Grafik-grafik bergambar pada umumnya mempergunakan bentuk-bentuk satu ukuran dan masing-masing bentuk menggambarkan besaran tertentu, berapa jumlah pecahan yang digambarkan oleh bagian bentuk. Memperlihatkan beberapa lambing dari ukuran yang sama akan memudahkan dibandingkan dengan jumlah yang dipertunjukkan oleh wilayah yang sama tetapi dapat mempergunakan lambang-lambang yang berbeda ukuran. Alasannya, adalah timbangan yang akurat pada wilayah dari bentuk objek yang tak berurutan adalah sukar dibaca.
d. Penggunaan Media Grafik
Penggunaan Media Grafik dalam Proses pembelajaran, mengandung beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu :
1. Grafik dapat digunakan untuk bermacam-macam bidang studi
2. Bermacam-macam buku pelajaran dapat memilih macam grafik yang diperlukan dan sesuai dengan bahan pelajaran yang diajarkan.
3. Untuk mengerti suatu grafik dalam taraf permulaan perlu mengetahui cara membacanya.
4. Grafik juga baik untuk digunakan di kelas-kelas di sekolah lanjutan.
Jadi grafik, sebagai media pembelajaran dapat dikatakan baik, apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a] Jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas,
b] Hanya menyajikan satu ide setiap grafis,
c] Ada jarak atau ruang kosong antara kolom-kolom,
d] Warna yang digunakan kontras dan harmonis,
e] Berjudul dan ringkas,
f] Sederhana [simplicity],
g] Mudah dibaca [legilitity],
h] Praktis mudah diatur [manageability]
i] Menggambarkan kenyataan [realisme],
j] Menarik [attractiveness],
k] Jelas dan tidak memerlukan informasi tambahan [appropiateness], Teliti [accuracy] .
Jadi garfik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik, rapi, dan sederhana. Ada beberapa macam grafik, diantanya : grafik batang, grafik lingkar atau grafik piring, dan grafik gambar. Maka masing-masing jenis grafik tersebut memiliki cara penyusunan dan manfaatnya sendiri-sendiri. Grafik-grafik tersebut, sebagai berikut :
1] Grafik Garis [Line Graphs]
Grafik garis, termasuk dalam kelompok grafik dua skala atau dua proses yang dinyatakan dalam garis vertikal dan garis horizontal yang saling bertemu . Pada garis horizontal maupun vertikal dicantumkan angka-angka yang menyampaikan informasi tertentu dari pesan yang akan disajikan
Grafik garis, selain membandingkan dua data, grafik garis dapat menunjukkan perkembangan dengan jelas. Penggambaran dapat dengan menggunakan garis lurus, garis patah, dimulai dari kiri ke kanan, naik, turun atau mendatar.
2] Grafik Batang
Grafik batang, sebagai grafik yang paling sederhana dari semua jenis grafik dan sangat mudah dibuat. Grafik batang, juga menggunakan proses vertical dan horizontal . Panjang batang melukiskan besarnya prosentasi data dan semua batang dengan ukuran sama lebarnya.
Manfaat : grfaik ini bermanfaat: [1] untuk membandingkan sesuatu objek atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, [2] menggambarkan berbagai hal atau objek yang berbeda tentang sesuatu yang sama , [3] Grafik batang, bermanfaat bilamana sejumlah nilai yang akan diperbanding relatif sedikit dan umumnya tidak lebih dari delapan atau enam jalur.
Grafik Batang bermanfaat untuk membandingkan sesuatu objek atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda atau menggambarkan berbagai hal atau objek yang berbeda tentang sesuatu yang sama. Grafik Batang, bermanfaat bilamana sejumlah nilai yang akan diperbandingkan relatif sedikit dan umumnya tidak lebih dari delapan atau enam jalur.
3] Grafik Lingkaran atau Grafik Piring
Grafik lingkar [circle graph atau pie graphs] dimaksudkan untuk menggambarkan bagian-bagian dari suatu keseluruhan serta perbandingan bagian-bagian tersebut. Penggambaran bagian-bagian tersebut dilakukan dengan pecahan atau prosentase .
Grafik Lingkar, ada yang menyebut “hetrogram”. Grafik Lingkaran atau Grafik Piring, menggunakan lingkaran sektor-sektor yang digunakan untuk menggambarkan bagian-bagian dari suatu keseluruhan atau menggambarkan bagian-bagian dari suatu keseluruhan serta perbandingan bagian-bagian tersebut.
Macam-macam jenis informasi dapat divisualisasikan dengan me-lalui berbagai macam kombinasi grafik semacam ini. Namun pemakaiannya yang efektif harus disesuaikan dengan karakteristik gambar informasi masing-masing yang akan diutarakan. Ada dua ciri umum media Grafik Lingkar atau Grafik Piring.
a. Grafik ini selalu menggambarkan dan menunjukkan jumlah atau keseluruhan jumlah.
b. Bagian-bagiannya atau sekmen-nya dihitung dalam bentuk prosentasi atau bagian-bagian pecahan dari kese-luruhan.
Grafik lingkat atau “grafik pring” dapat digunakan untuk menggambarkan bagian-bagian terhadap keseluruhan. Apabila ingin menggambarkan suatu hubungan antara penganut agama pada suatu desa, tanpaknya grafik lingkar yang paling alamiah dan mudah dipahami dalam pemakaiannya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa grafik lingkar paling tepat dibaca dari semua bentuk grafik bila dipakai untuk membandingkan bagian-bagian dari suatu keseluruhan.
4] Grafik Gambar [Pictorial Graphs]
Grafik gambar, berbeda dengan ketiga jenis grafik terdahulu, karena grafik gambar menggunakan :
a. Simbol-simbol gambar sederhana dan jelas.
b. Jumlah simbol gambar menggambarkan data kuantitatif.
c. Dapat digunakan untuk menunjukkan perbandingan dalam bentuk yang jelas dan singkat.
d. Mudah dibaca dan dimengerti, karena menggunakan gambar sebagai simbol dalam penyajian suatu data.
e. Pada contoh grafik gambar ini digunakan simbol gambar manusia dengan perbandingan satu orang dalam simbol gambar mewakili 1000 orang.
Grafik Gambar, mudah dibuat dan mudah digunakan serta bentuknya sederhana dan dapat menarik perhatian “pembelajar”, karena media ini disajikan dalam bentuk gambar manusia atau dalam bentuk gambar-gam-bar benda-benda atau objek yang lain dan harus sesuai dengan materi, metode, kondisi pembelajar, dan tujuan pembelajaran.
6. Media Kartun
Media kartun, sebagai salah satu bentuk media grafis, mengandung gambar interpretative yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau suatu pesan sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu . Kemampuan Media Kartun besar sekali pengaruhnya, yaitu :
a. Menarik perhatian.
b. Mempengaruhi sikap maupun tingkah laku.
Media Kartun, biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkan ke dalam gambar sederhana, tanpa detail, menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal
dan dimengerti secara cepat. Sehingga apabila “kartun” menge-nai pesan yang besar dapat disajikan secara ringkas dan kesannya akan tahan lama diingatan.
Media kartun dapat digunakan untuk pesan educasi, peringatan, anjuran, himbawan dan sebagainya. Maka, esensi pesan dari Media Kartun, adalah:
a. Penampilkan apa adanya,
b. Menarik perhatian,
c. Dapat mempengaruhi sikap maupun tingkah laku orang yang melihatnya,
d. Gambarnya dalam bentuk sederhana tanpa detail, tetapi menarik dan indah dilihat,
e. Menggunakan simbol-simbol komunikasi yang karakternya mudah dikenal, mudah di-mengerti secara cepat,
f. Sifatnya familier dengan situasi dan konsidi telah dikenal.
7. Media Poster
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu, tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya . Katakan saja, usaha untuk mempengaruhi orang-orang membeli suatu produk baru, mengajak menunaikan ibadah hajji, mengajak salat, mengajak untuk membayar zakat mal, dapat dituangkan lewat poster.
Poster, adalah gambar dengan ukuran besara dan memberi tekanan pada satu atau dua ide pokok yang divisua-lisasikan secara sederhana dan jelas. Media Poster yang baik adalah poster yang segera dapat
dipahami secara cepat oleh orang yang melihatnya.
Media Poster, dapat direkayasa sedemikian rupa agar dapat menarik perhatian orang, karena penempatannya di lokasi strategis yang hanya memberikan kesempatan sekilas, seperti di perempatan jalan, tikungan atau belokan jalan, dan juga ditempat-tempat strategis lainnya.
a. Prinsip Pembuat Media “Poster” :
Prinsip pembuatan Poster sebagai media pembelajaran, adalah sebagai berikut :
1] Direkayasa sedemikian rupa sehingga poster tersebut seakan-akan bersuara “lihatlah aku”.
2] Gamabar yang disajikan harus “memperlihatkan segi-segi artistik”, sederhana, memperhatikan komposisi warna yang pas.
3] Kalimat-kalimat yang digunakan harus diutarakan dalam “bahasa yang sederhana, popular, familier, dan akrab. Bentuk hurufnya harus sederhana [huruf balok] dan tidak aneh-aneh.
4] Ukurannya disesuaikan dengan kondisi tempat dan isi pesan, sehingga terkesan pas dengan situasi tempat pemasangannya . Poster, tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi mampu untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya . Contoh, usaha untuk mempengaruhi orang-orang untuk melaksanakan ibadah haji, salat, zakat dan sebagainya, dapat dituangkan lewat poster.
5] Poster, dapat dibuat di atas kertas, tripleks, kain, batang kayu, seng, dan bahan-bahan lain semacam itu.
6] Pemasangan dapat di kelas, di luar kelas, dan dapat di majalah dan Koran.
7] Secara umum, poster yang baik sebagai media pembelajaran hendaknya :
[a] sederhana,
[b] menyajikan ide untuk mencapai suatu tujuan pokok,
[c] berwarna,
[d] slogannya ringkas dan jitu,
[e] tulisan jelas,
[f] motif dan desainnya bervariasi .
b. Manfaat Media Poster
Poster bermanfaat utnuk menghimbau, memotivasi dan menyadarkan masyarakat dan dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran :
a. Poster, dapat memberi informasi yang terkesan himbauan secara efektif.
b. Poster, mampu membuat suasana bergairah pada suatu kegiatan tertentu.
c. Dapat dimanfaatkan untuk ke-perluan peringatan akan bahaya, perilaku tertentu.
d. Poster, dapat dimanfaatkan untuk menyadarkan masyarakat .
8. Gambar Seri
Gambar Seri, suatu alat yang didisain sedemikian rupa untuk dapat meletakan “gambar-gambar seri” dalam menyajikan suatu pesan atau bahan pembelajaran. Maka, pembelajar dengan mudah dapat menang-
kap materi pembelajaran yang diajarkan dengan me nggunakan media “gambar seri” tersebut.
Alat ini tidak hanya digunakan untuk menyajikan gambar saja, tetapi juga dapat dugunakan untuk
menampilkan meteri pembelajaran dalam bentuk tulisan.
Alat ini dapat dibuat sendiri oleh pengajar atau menggunakan jasa tukang kayu dan ukuran alat ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan luas ruangan dan jumlah pembelajar. Maka, tujuan pembuatan ini adalah :
a. Tujuan Pembuatan Gambar Seri
Tujuan pembuatan gambar seri sebagai media pembelajaran, adalah sebagai berikut :
1] Untuk memperjelas keterangan-keterangan pengajar dalam menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar seri [merupakan suatu proses].
2] Mempermudah pekerjaan pengajar apabila di dalam penyusunan materi pelajaran pengajar menggunakan gambar-gambar yang berseri.
3] Lebih praktis penggunaannya dari pada gambar dinding.
4] Alat ini sangat membantu pengajar, ketika berada di daerah terpencil yang tidak memiliki alat-alat eloktronik seperti OPH, LCD, Slide, dan lain-lain.
b. Penggunaan Gambar Seri dalam Pembelajaran
Proses penggunaan Gambar Seri sebagai media dalam pembelajaran sebagai berikut :
1] Gambar Seri, diletakan di atas meja pengajar dan gambar-gambar seri yang telah ditempelkan pada pada karton atau tripleks dimasukkan dalam jalur-jalur pada lubang-lubang yang terdapat pada kaki gambar seri tersebut.
2] “pembelajar” dalam menangkap bahan pelajaran melihat gambar yang terletak pada kaki gambar seri yang dilaksanakan secara berganti-ganti.
3] Pengajar menerangkan suatu bahan atau materi pelajaran yang berproses sebaimya menggunakan gambar seri.
c. Keuntungan Menggunakan Gambar Seri
Keuntungan menggunakan Gambar Seri dalam proses pembelajaran, sebagai berikut :
1] Dalam menggunakan media gambar seri, pengajar sambil menerangkan dapat memperhatikan semua “pembelajar” dalam kelas.
2] Pengajar dapat berhadapn dengan pembelajar-pembelajar sambil kadang-kadang melihat gambar yang terdapat pada gambar seri tersebut.
3] Pembelajar-pembelajar dapat menerima keterangan dari pengajar dengan menggunakan indera penglihatan [visual] dan indera pendengaran [audio] yaitu mendengarkan pengajar menerangkan dan sekaligus melihat gambar pada alat media gambar seri dan media ini dikategori sebagai media visual.
d. Cara Membuat Gambar Seri
Cara umbuat alat Gambar Seri sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1] Terlebih dahulu membuat kaki Gambar Seri dengan kayu yang berukuran 10x30x50 cm, atau ukurannya disesuaikan dengan ketuhan yaitu kondisi kelas dan “pembelajar”.
2] Membuat jalur-jalur yang disesuaikan dengan tebal karton atau tripleks se-banyak lima buah lubang atau lima jalur atau lebih.
3] Membuat gambar ber-ukuran besar yang berseri dan gambar-gambar yang telah disiapkan ditempelkan pada karton atau triplek.
4] Alat Bantu lain yang di-butuhkan adalah lem, paku, palu, gunting, gergaji, dan lain-lain.
a. tinggi landasan 10 - 15c atau disesuaikan dengan kebutuhan.
b. lebar 30 c dan pan-jang 50 c atau dise-suaikan dengan ke-butuhan.
c. lembaran tripleks un-tuk menempel gam-bar berukuran tinggi: 35– 50c dan lebar : 30c atau disesuaikan dengan kebutuhan.
9. Peta dan Globe
Peta atau Globe, pada dasarnya berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Tetapi secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang :
a. keadaan permukaan bumi,
b. dataran,
c. sungai,
d. gunung,
e. bentuk daratan, dan perairan.
f. tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain,
g. data-data budaya dan kemasya-rakatan seperti populasi atau pola bahasa adat istiadat, dan
h. data ekonomi, pertanian, industri atau perdagangan , dan lain-lain.
Kelebihan Peta dan Globe, bila digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran, adalah :
a. Memungkinkan “pembelajar” untuk mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan.
b. Merangsang minat “pembelajar” untuk mengetahui penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis dan iklim.
c. Mungkin juga “pembelajar” memperoleh gambaran tentang distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan, kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.
d. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, peta dan globe sangat penting untuk mengkonkritkan pesan-pesan yang abstrak.
Pahami keseluruhan gambar-gambar, grafik, diagram, sketsa, gambar seri, kartun, poster, peta dan globe di atas. Silahkan saudara mencoba, dan jangan takut salah. Ingat, dengan menggunakan berbagai “media pembelajaran” secara tepat dan bervariasi, maka pengajar akan dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Karena “media pembelajaran” yang digunakan untuk dapat menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan “pembelajar” dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan dan kenyataan serta memungkinkan “pembelajar” dapat belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Selain itu, dengan sifat unik pada “pembelajar”, lingkungan serta pengalaman yang berbeda dan tuntutan kurikulum serta materi pendidikan yang sama untuk setiap “pembelajar”, maka pengajar akan mengalami kesulitan. Masalah ini dapat diatasi dengan “media pembelajaran”, yaitu kemampuannya memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman dan dapat menimbulkan persepsi yang sama.
09 November 2011
Mengenal Berbagai Media Pembelajaran (bag. 2)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment