BLOG PRIBADI GURU SEBAGAI SEORANG PEMBELAJAR YANG HARUS TERUS BELAJAR

17 November 2011

Sajadah Itu...

Catatan 3 Oktober 2009


Tadi, ketika sedang sholat isya' berjamaah, saya (sekali lagi) mencoba untuk menjadikan sholat saya khusyu', dengan menghadap pada Allah SWT. Dipertengahan sholat, datang seorang makmum masbuq yang dengan baik hati menghamparkan sajadahnya di tempat sujud saya. Dengan husnudzdzon, saya pun merasa gembira. Masih ada rasa kepedulian terhadap sesama muslim, meskipun mungkin hanya ketika sholat saja.
Tapi perasaan itu agak sedikit terganggu ketika sampai pada rukun sujud. Ada sesuatu yang mengganggu sholat saya. Ada hal yang mengganggu kekhusyukan saya (meskipun saya tidak yakin apakah sholat saya itu adalah sholat yang khusyu).
Tercium bau menyengat yang cukup mengganggu konsentrasi saya, dan saya tahu bahwa bau itu berasal dari sajadah saudara saya tadi yang dengan baik hati menghamparkan sajadahnya untuk saya. Mungkin dia menyukai bau minyak wangi yang dioleskan (entah seberapa banyaknya) ke atas sajadahnya. Mungkin dengan begitu ia dapat memperoleh kekhusyukan ketika mencium bau-bauan tersebut. Lain halnya dengan saya, bukannya saya tidak menyukai bau minyak wangi, tetapi bagi saya bau minyak wangi itu terlalu keras dan menyengat sehingga justru bau tersebut mengganggu konsentrasi saya dalam sholat.
Mungkin dia berniat baik dengan "berbagi" tempat sujud (sajadah) dengan saudaranya sesama islam dan (menurut dia) membutuhkan alas sujud, tapi mungkin ada suatu hal yang ia lupa, bahwa apa yang baik baginya belum tentu baik juga bagi orang lain. Apa yang membuat ia menjadi lebih khusyuk terkadang justru dapat menghilangkan kekhusyukan orang lain.
Satu hal yang teringat dalam pikiran saya waktu itu, adalah kesadaran bahwa dalam beragama kita memang masih sering mengukur orang lain dengan ukuran baju kita sendiri, bahkan untuk hal-hal yang sifatnya far'i. Perbuatan-perbuatan yang bersifat keutamaan yang menurut kita baik dan dapat lebih mendekatkan kita pada Allah, terkadang justru dapat menjauhkan kita dari menyembah kepadaNya. Wallahu a'lam

.

No comments:

Post a Comment